Pretasi membanggakan dibuat para mahasiswa Program Studi Otomotif, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Nasional (Unas), Jakarta. Dalam ajang Pekan Produk Kreatif Daerah 2011 yang diselenggarakan Pemprov DKI Jakarta, para mahasiswa asal Unas memamerkan karyanya berupa alat yang dapat menghemat bahan bakar kendaraan. Uniknya, alat ini berasal dari air. Tentu saja, hal ini mendapatkan apresiasi dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto saat meresmikan kegiatan tersebut, Kamis (23/6).
“Tadi saya lihat sendiri, mereka mampu mengolah air menjadi sesuatu yang bisa menghemat bahan bakar kendaraan. Menurut saya ini merupakan terobosan sekaligus inovasi yang sangat bagus,” ujar Prijanto, Wakil Gubernur DKI Jakarta di sela-sela kegiatan Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2011 yang berlangsung di Balai Sarbini, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (23/6).
Kepala Labolatorium Fakultas Teknik dan Sains Universitas Nasional, Eddy Arifin mengatakan, dalam penemuan ini memang tidak sepenuhnya bahan bakar yang digunakan berasal air. Namun, dari hasil penelitian yang dilakukan selama dua tahun terakhir ini, bahan bakar yang dinamai Eco Power Booster (EPB) dapat menghemat bahan bakar kendaraan bermotor hingga 70 persen. "Tetap menggunakan bahan bakar minyak, tapi dengan menggunakan alat ini bisa menghemat bensin," kata Eddy.
Ia menjelaskan, di dalam air terdapat kandungan H2O, yang dibagi menjadi H2 (hydrogen) dan O2 (oksigen). Untuk memisahkan keduanya menggunakan proses Electrolysa Air. Proses tersebut merupakan proses konfensional dan pernah dikomersilkan 80 tahun lalu, jadi bukan merupakan proses baru lagi. Tetapi sekarang pengembangannya lebih bervariasi, mulai dari bahan, proses, dan desain.
"Kita beri nama Eco Power Booster (EPB), bisa digunakan untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Jika menggunakan alat ini, bisa mengehemat bahan bakar. Misalnya biasanya untuk satu liter bensin bisa mencapai 10 kilometer, dengan alat ini bisa menempuh 20 kilometer," jelasnya.
Saat ini, sebanyak 40 kendaraan roda empat dan 20 kendaraan roda dua yang baru menggunakan teknologi ini. Harga yang ditawarkan untuk alat ini yakni Rp 3 juta untuk kendaraan roda empat dan Rp 1,5 juta untuk kendaraan roda dua.
Dalam alat ini air yang digunakan sebagai bahan bakar tidak akan berkurang, karena air hanya sebagai pengantar gas HHO (hidrogen+oksigen) ke ruang bahan bakar melalui karburator. Alat tidak mengubah standar mesin dan cukup dipasang diruang mesin. EPB yang telah terisi air selanjutnya dialiri listrik DC dan EPB akan memproduksi gas HHO untuk dialirkan ke ruang bahan bakar.
Lebih lanjut dijelaskannya, arus listrik ke EPB hanya mengalir setelah kunci kontak dalam posisi on. Jika dalam posisi off, maka EPB tidak bekerja. Sejumlah jenis kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat, dari merk-merk terkemuka dikatakan Eddy, telah berhasil menggunakan alat ini.
“Tadi saya lihat sendiri, mereka mampu mengolah air menjadi sesuatu yang bisa menghemat bahan bakar kendaraan. Menurut saya ini merupakan terobosan sekaligus inovasi yang sangat bagus,” ujar Prijanto, Wakil Gubernur DKI Jakarta di sela-sela kegiatan Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2011 yang berlangsung di Balai Sarbini, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (23/6).
Kepala Labolatorium Fakultas Teknik dan Sains Universitas Nasional, Eddy Arifin mengatakan, dalam penemuan ini memang tidak sepenuhnya bahan bakar yang digunakan berasal air. Namun, dari hasil penelitian yang dilakukan selama dua tahun terakhir ini, bahan bakar yang dinamai Eco Power Booster (EPB) dapat menghemat bahan bakar kendaraan bermotor hingga 70 persen. "Tetap menggunakan bahan bakar minyak, tapi dengan menggunakan alat ini bisa menghemat bensin," kata Eddy.
Ia menjelaskan, di dalam air terdapat kandungan H2O, yang dibagi menjadi H2 (hydrogen) dan O2 (oksigen). Untuk memisahkan keduanya menggunakan proses Electrolysa Air. Proses tersebut merupakan proses konfensional dan pernah dikomersilkan 80 tahun lalu, jadi bukan merupakan proses baru lagi. Tetapi sekarang pengembangannya lebih bervariasi, mulai dari bahan, proses, dan desain.
"Kita beri nama Eco Power Booster (EPB), bisa digunakan untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Jika menggunakan alat ini, bisa mengehemat bahan bakar. Misalnya biasanya untuk satu liter bensin bisa mencapai 10 kilometer, dengan alat ini bisa menempuh 20 kilometer," jelasnya.
Saat ini, sebanyak 40 kendaraan roda empat dan 20 kendaraan roda dua yang baru menggunakan teknologi ini. Harga yang ditawarkan untuk alat ini yakni Rp 3 juta untuk kendaraan roda empat dan Rp 1,5 juta untuk kendaraan roda dua.
Dalam alat ini air yang digunakan sebagai bahan bakar tidak akan berkurang, karena air hanya sebagai pengantar gas HHO (hidrogen+oksigen) ke ruang bahan bakar melalui karburator. Alat tidak mengubah standar mesin dan cukup dipasang diruang mesin. EPB yang telah terisi air selanjutnya dialiri listrik DC dan EPB akan memproduksi gas HHO untuk dialirkan ke ruang bahan bakar.
Lebih lanjut dijelaskannya, arus listrik ke EPB hanya mengalir setelah kunci kontak dalam posisi on. Jika dalam posisi off, maka EPB tidak bekerja. Sejumlah jenis kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat, dari merk-merk terkemuka dikatakan Eddy, telah berhasil menggunakan alat ini.
No comments:
Post a Comment